Prasasti Amoghapasa

Prasasti amoghapasa berangka tahun 1269 c aka atau 1347 m dengan candrasangkala pata ga carane nardanta menggunakan aksara paska pallawa dan berbahasa sansekerta jawa kuno dan melayu kuno yang terdiri dari 27 baris dalam bentuk sloka 12 baitprasasti yang terbuat dari batu andesit upala pra s asti ini memiliki ukuran tinggi 163 cm dan lebar 97 139 cm dalam kondisi yang cukup baik.

Prasasti amoghapasa. Arca amoghapasa adityawarman melambangkan dirinya sebagai bhairawa amoghapasa koleksi museum nasional republik indonesia jakarta. Populer disebut prasasti dharmasraya batu bertulis ini merupakan sebuah lapik atau alas dari arca amoghapasa. Di tahun 1347 m adityawarman menambahkan pahatan di bagian belakang patung tersebut guna menjelaskannya bahwa patung.

Prasasti amoghapasa adalah prasasti yang tertulis di bagian belakang prasasti folder dari sebuah patung batu yang disebut amoghapasa paduka sebagaimana disebutkan dalam prasasti padang roco. Arca ini merupakan hadiah dari raja kertanagara dari singhasari kepada tribhuwanaraja yang menjadi raja di kerajaan melayu di dharmasraya pada tahun 1208 saka atau 1286 masehi. Prasasti ini belum penah dibaca dan diterbitkan oleh sarjana sarjana.

Arca amoghapasa adalah patung batu paduka amoghapasa sebagai salah satu perwujudan lokeswara sebagaimana disebut pada prasasti padang rocopatung ini merupakan hadiah dari kertanagara raja singhasari kepada tribhuwanaraja raja melayu di dharmasraya pada tahun 1208 saka atau 1286 masehi. Pada tahun 1347 adityawarman menambahkan pahat ke bagian belakang patung untuk menyatakan bahwa patung ini melambangkannya. Prasasti yang dipahatkan di alas arca yang berbentuk setengah lingkaran dinamakan prasasti amoghapasa c.

Berdasarkan uraian prasasti amoghapasa dapat diketahui bahwa agama yang dianut oleh sang raja adalah buddha mahayana aliran tantrayana. Prasasti amoghapasa berdasarkan dengan isi dari prasasti amoghapasa yang dikeluarkan oleh raja kertanegara sekitar tahun 1286 m atau 1208 saka. Prasasti amoghapasa adalah prasasti yang tertulis pada bagian belakang stela sandaran patung batu yang disebut paduka amoghapasa sebagaimana disebutkan dalam prasasti padang roco.

Prasasti amoghapasa merupakan perwujudan lokeswara sebagaimana disebut pada prasasti padang roco di kompleks candi padang roco kabupaten dharmaseaya. Pada bagian lapik alas arca ini terdapat tulisan yang disebut prasasti padang roco yang menjelaskan. Hal ini seperti yang sudah dinyatakan dalam prasasti padang roco.

Menurut budi istiawan 2006 dalam selintas prasasti dari melayu kuno prasasti ini ditulis dengan huruf jawa kuna dan bahasa campuran antara sanskerta dan melayu kuno. Bahwa kerajaan melayu terletak di wilayah dharmasraya jambi yang mana pusat dari kekuasaan kerajaan melayu berada di kawasan dharmasraya sekitar abad ke 13 m.